0812-7336-1787 Spesialis Supply & Install Pendingin Udara – Air Dryer – Cooling Tower – Sistem Ducting Wilayah Batam
MOMON AC adalah perusahaan
Distributor AC (Air Conditioner) & Air Dryer, berikut Service,
Pemasangan dan Jasa Perawatan dimana kami menyediakan langsung Spare Parts
khusus AC dari berbagai merk dan type.
Kami melayani penjualan, instalasi
dan jasa perawatan bermacam merk/type air conditioner, AC Wall Mounted (AC
Split), AC Floor Standing, AC Ceiling Concealed, AC Cassete, AC Ducting, AC
Chiller untuk rumah, rumah sakit, perkantoran, ruko, sekolah, universitas,
restaurant, mall, apartment, pabrik, proyek, dan lain lainnya.
Merk-merk AC (Air Conditioner)
& Air Dryer yang kami sediakan, diantaranya:
- Panasonic - Panasonic Envio dan
Panasonic Inverter
- Daikin - Daikin Deluxe dan Daikin
Inverter
- Fuji Electric - Fuji Aire
- Mc Quay
- LG
- Toshiba
- Sharp
- General
- Mitsubishi
- Hitachi
- York
- Samsung
- Gree
- Changhong, dll.
Kami adalah specialist dalam
pengerjaan Air Conditioning System dan Unit, AC Ducting System, Air Dryer
& Mekanikal Elektrik.
Cakupan pekerjaan meliputi :
- Penyediaan,
- Pengerjaan,
- Jasa Perawatan,
- Pemasangan,
- Penjualan,
- Pembuatan Ducting,
- Air Cooling System,
- Unit Sistem Pendingin,
- Unit AC,
- Pengerjaan elektrikal/mekanikal
untuk gedung perkantoran, mal, hotel, shoping center, home office, industri,
pabrik, perumahan, apartment, dan lainnya.
Kami juga melayani penjualan,
instalasi dan jasa perawatan untuk berbagai merek AC Branded import berkualitas
tinggi dan beragam type AC, AC Chiller dan Air Cooling System Unit/penyejuk
udara yang sesuai dengan segala kebutuhan.
Didukung oleh tenaga ahli &
profesional yang berpengalaman, tepat waktu dalam pengerjaan, layanan purna
jual, harga kompetitif.
Kepuasan pelanggan adalah
kebanggaan bagi kami.
Kantor Pemasaran:
Barelang Karya Mandiri Sagulung, Kec. Sagulung, Batam
Kepulauan Riau (Kepri) Indonesia
Phone: 0812-7336-1787 / 08566559633
Email: momoncomputer@gmail.com / cvbarelangkaryamandiri@yahoo.com
Air Dryer - Pengering Udara
Air dryer adalah suatu alat yang berfungsi untuk menghilangkan
kandungan air pada compressed air (udara terkompresi). Sistem ini
biasanya menjadi satu kesatuan proses dengan kompresor. Udara terkompresi hasil
dari kompresor sebagian akan masuk ke tangki penyimpan dan sebagian lagi
dikeringkan menggunakan air dryer.
Penggunaan udara kering ini banyak
diperlukan di industri-industri besar,
udara kering atau biasa disebut dengan instrument air, digunakan
sebagai sumber penggerak aktuator dari valve dan damper (aktuator
pneumatic). Selain itu dalam dunia industri telekomunikasi, udara kering
bertekanan digunakan untuk menyelimuti kabel-kabel bawah tanah untuk
menghindari short circuit akibat terbentuknya embun.
Sistem
Siklus Chiller dan Air Dryer
Dalam kontrol atau pemeriksaan
sistem siklus mesin pendingin chiller dengan air dryer atau pengering
udara perlu di ketahui, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
Pada refrigeration dryer,
udara dikeringkan dengan cara mendinginkan nya. Sistem ini umumnya menggunakan
2 buah heat exchanger, yang pertama adalah antara
udara chiller dengan refrigerant, dan yang kedua adalah antara
udara yang dikeringkan dengan udara chiller. Prinsip kerja ini sesuai dengan
sifat uap air yang akan mengembun pada temperatur rendah. Udara kering yang
dihasilkan umumnya memiliki dew point sebesar 2 derajat celcius.
Berikut pemahaman dalam sistem
siklus refrigerant dalam air dryer
Refrigerasi adalah metode
pendinginan ruangan dengan jalan menyerap panas ruangan dengan ke lingkungan
yang temperaturnya lebih tinggi.
1.
Gas-liquid separator adalah
perangkat yang berfungsi untuk memisahkan refrigerant gas dengan liquid
sehingga dapat dipastikan bahwa hanya refrigerant gas yang dapat masuk ke compressor.
Karena jika refrigerant liquid/cair yang masuk ke compressor dapat menimbulkan
kerusakan pada compressor.
2.
Compressor berfungsi untuk
mensirkulasikan refrigerant didalam system pendingin dengan metode tekan hisap
sehingga terjadi sebuah siklus Refrigerasi.
3.
High Pressure Switch berfungsi
sebagai pengaman unit jika terjadi Over pressure pada sisi tekanan tinggi (discharge)
baik itu karena kelebihan refrigerant, Kondensor kotor (water system bermasalah pada
water cooled condenser), atau unit tersumbat pada katup expansi. Jika terjadi
Over pressure maka HPS akan memutus kontak ke control agar unit (compressor)
berhenti bekerja.
4.
Fan control (additional) adalah
perangkat control untuk mengatur kecepatan fan berdasar tekanan dan
temperature pada saluran discharge. Jika saluran discharge mencapai panas
maksimum karena beban maksimum maka fan control memerintahkan fan Condenser
untuk bekerja dengan kecepatan maksimum.
5.
Condenser fan berfungsi untuk
mensirkulasikan udara agar terjadi proses penurunan temperature pada kondenser
dengan metode perpindahan panas dari condenser kepada udara yang tersirkulasi.
6.
Condenser adalah salah satu
perangkat utama system pendingin setelah compressor yang berfungsi untuk
merubah refrigerant cair pada saluran discharge berangsur – angsur
menjadi liquid dengan metode penurunan temperature yang dilakukan dengan
bantuan fan Condenser, atau water system pada system Water Coolled Condenser.
7.
Capillary filter/Strainer atau
Filter Dryer berfungsi untuk memfilter kotoran, uap air atau benda asing agar
tidak masuk katup expansi sehingga dapat menyebabkan unit tersumbat.
8.
Capillary atau Katup Expansi
befungsi untuk menurunkan tekanan secara drastis dari tekanan tinggi menjadi
tekanan rendah dengan metode extrim drop pressure sehingga terjadi proses
pendinginan untuk mencapai dew point. Perbedaan expansi pada air dryer dengan
expansi pada mesin pendingin umumnya adalah expansi pada air dryer di setting
hanya untuk mencapai pendinginan pada dew point saja sehingga tidak mencapai
titik beku yaitu temperature dipertahankan kisaran 1°C s/d 3 °C. Katup expansi
juga disebut sebagai perangkat yang berfungsi membantu compressor
mempertahankan perbedaan tekanan pada system yaitu antara sisi tekanan rendah (
suction ) dengan sisi tekanan tinggi ( discharge ).
9.
Hot Gas Valve bypass
adalah perangkat yang berfungsi untuk menstabilkan tekanan pada Heat
Exchanger agar tekanan dan temperature dew point dapat dipertahankan sehingga
proses pengeringan atau penyerapan uap air pada Heat Exchanger dapat optimal.
10. Air inlet saluran masuk udara terkompresi bertekanan tinggi
yang merupakan output dari mesin Kompressor Udara yang bertemperatur tinggi (
sekitar 35 °C s/d 45° ) dan dengan kelembaban tinggi ( kandungan uap airnnya
tinggi ) diteruskan masuk ke HEAT EXCHANGER sehingga udara panas tersbut di
dinginkan hingga mencapai dew point dan uap airnya di serap dan dikumpulkan
untuk kemudian dibuang melalui saluran drain.
11. Gas – refrigerants heat exchanger atau Evaporator pada Heat
Exchanger yang berfungsi untuk mendinginkan Udara bertekanan yang ada pada
Saluran Gas ( No. 12 ) dimana mereka saling bersinggungan sehingga udara dari
compressor mencapai Dew point / pengembunan sehingga udara yang dari mesin
compressor menjadi dingin dan kering.
12. Gas heat exchanger adalah bagian dari Heat Exchanger tempat
saluran udara panas dari mesin compressor mengalir dan mengalami proses
pendinginan dan pengeringan.
13. Water separator yaitu perangkat yang berfungsi untuk
memisahkan uap air yang telah mengalami dew point dan dikumpulkan untuk
kemudian dibuang melalui drain.
14. Automatic drain adalah perangkat yang berfungsi untuk
membuang air hasil pengembunan yang bekerja secara otomatis membuka jika air sudah
penuh dan kembali menutup jika air sudah kosong.
15. Air outlet adalah output dari air dryer dimana udara
yang telah didinginkan dan dikeringkan keluar dan menuju line produksi untuk
dipergunakan.
Sistem Ducting
Ducting
untuk AC biasanya dipakai untuk instalasi AC sentral atau AC Split Duct. AC
Sentral biasanya diperuntukkan untuk instalasi AC di satu gedung yang tidak
memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per ruang). Semua dikontrol di
satu titik dan kemudian hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke
ruangan-ruangan. Dengan AC Central yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan
membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke ruang kita. Contoh AC Central
adalah di mall atau di dalam bis ber-AC.
Sedangkan
Sistem ducting untuk AC, atau juga popular dengan sebutan “Air Handling
System”, merupakan bagian penting dalam sistem AC sebagai alat penghantar udara
yang telah dikondisikan dari sumber dingin ataupun panas ke ruang yang akan
dikondisikan. Perkembangan desain ducting untuk AC hingga saat ini sangat
dipengaruhi oleh tuntutan efisiensi, terutama efisiensi energi, material,
pemakaian ruang, dan perawatan.
Selain
efisiensi, juga ada tuntutan kenyamanan (termasuk kesehatan dan keselamatan)
bagi pengguna. Oleh karena itu dalam desain ducting meliputi pula desain untuk
kebutuhan ventilasi, filtrasi, dan humidity. Tiap tipe sistem ducting memiliki
manfaat untuk aplikasi tertentu. Suatu tipe sistem yang tidak umum dipakai
mungkin lebih efisien bila dipakai untuk suatu aplikasi tertentu yang tergolong
unik. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai tipe sistem ducting, dan ini
akan terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan munculnya aplikasi-aplikasi yang
baru. Dalam suatu desain ducting untuk suatu gedung tertentu, sangat mungkin
beberapa tipe dipakai untuk memenuhi masing-masing kebutuhan.
Selain
biaya instalasi, efisiensi dan operasional sistem ducting harus menjadi
perhatian penting. Dahulu ketika harga energi, material dan ruang belum terlalu
menjadi pertimbangan, desain ducting tidak terlalu memiliki banyak batasan.
Salah satu contoh dalam hal energi adalah mulai populernya sistem Variable Air
Volume di tahun 1970-an, terlebih sejak terjadinya embargo minyak Arab di tahun
1973-1974 yang memaksa seluruh industri melakukan peningkatan efisiensi energi.
Sejak masa tersebut terjadi kecenderungan penggantian sistem dari Constant Air
Volume ke Variable Air Volume. Dalam hal penggunaan material sangat jelas,
yaitu semakin besar penggunaan material maka semakin besar biaya instalasi, dan
bahkan perawatan sistem.
Dalam
hal pemakaian ruang, saat ini ruang sekecil apapun sangat berharga, sehingga
dalam perancangan gedung terjadi pengurangan tinggi ceiling, juga tinggi antar
lantai, yang di masa lalu hal ini belum terlalu menjadi perhatian
utama.Berbagai pertimbangan sering memunculkan benturan dalam mendesain sistem
ducting. Misalnya pertimbangan ruang versus energi. Pengurangan tinggi ceiling
akan menyebabkan lebih tingginya tekanan udara yang dibutuhkan di dalam
ducting, yang berarti lebih tingginya kebutuhan energi. Namun saat ini terjadi
kecenderungan untuk mengutamakan efisiensi energi dan kelestarian lingkungan.
Bahkan beberapa negara membuat regulasi yang mengarahkan desainer, developer,
dan user pada hal tersebut. Tentu saja ini menjadi tantangan dan peluang besar
bagi para desainer untuk menentukan kombinasi tipe sistem ducting yang tepat,
atau bahkan melakukan inovasi.
Ducting AC
berbahan PU (Poly Urethane)
Ducting AC (Air
Conditioner) berbahan seng
(BJLS) dan ducting AC
menggunakan bahan Poly Urethane (PU).
Ducting AC adalah saluran-saluran
yang dibuat untuk mengalirkan udara yang dikeluarkan AC menuju ruangan yang
diinginkan….. seperti halnya pipa yang menjadi “jalan” air. Ducting diperlukan
terutama pada bangunan atau ruangan yang menggunakan AC sentral, yaitu AC
berkapasitas pendinginan besar tapi hanya terdapat satu atau beberapa buah dan
terpusat. Ducting ini akan berfungsi mendistribusikan udara dingin ke
ruangan-ruangan yang diinginkan.
PU (Poly Urethane) adalah bahan
yang terbuat dari….. semacam gabus (busa)….. yang berupa lembaran dan diberi
lapisan aluminium foil pada permukaannya (sebagai bahan isolasi).
I. Isolasi Suhu (Thermal
Insulation)
- Pada Polyurethane isolasi suhu sangat baik karena isolasi ducting pada semua
tempat sama dengan density : 45 – 47 Kg/m3.
- Sedangkan pada ducting BJLS, isolasi pada semua tempat tidak sama terutama pada
bagian sikunya dan dengan density 24 Kg/m3, lebih kecil dibandingkan dengan
Polyurethane Duct.
II. Isolasi Udara (Air
Seal)
- Pada Polyurethane Duct isolasi udara pada sambungan ducting sangat baik
karena dipergunakan sambungan khusus Polyurethane Duct silicon sehingga
menjamin udara tidak ada bocor. System ini menjamin sampai 8 kali lebih baik
dibandingkan BJLS, sehingga meninggkatkan efisiensi kerja pada unit AC dan
mengurangi biaya yang terbuang.
- Pada ducting BJLS tidak menggunakan cara ini sehingga cenderung udara bocor
walaupun jumlahnya sedikit.
III. Hambatan Udara
(Friction Loss)
- Pada Polyurethane Duct tidak ada hambatan udara yang berarti sehingga udara
dapat mengalir dengan baik didalam ducting.
- Demikian pulanya pada ducting BJLS yang tidak ada hambatan udara yang berarti
sehingga udara juga mengalir dengan baik.
IV. Akustik (Acoustics)
- Polyurethane Duct tidak didesain untuk meredam suara dan bunyi walaupun suara
udara yang mengalir dalam ducting tidak akan keluar.
- Sama halnya pada ducting BJLS yang bukan merupakan peredam suara.
V. Kebersihan dan Kualitas
Udara (Air Quality and Hygiene)
- Pada Polyurethane Duct kebersihan dan kualitas udara sangat baik karena
adanya lapisan alumunium pada lapisan dalam ducting dan tidak dipergunakan
glasswool yang serbuknya dapat mengotori udara.
- Pada ducting BJLS kebersihan dan kualitas udara kurang karena tidak dilapisi
alumunium dan menggunakan glasswool agar udara dingin tidak keluar.
VI. Masa pemakaian (Life
Span)
- Lapisan alumunium yang menempel rapat pada kedua sisi Polyurethane Duct
memberikan kekuatan serta tahan karat, pengikisan serta perubahan bentuk bahkan
untuk aplikasi-aplikasi tertentu sehingga membuat masa pemakaian Polyurethane
Duct sangat baik.
- Tidak adanya lapisan alumunium yang menempel rapat pada ducting BJLS.
VII. Keamanan dan
Konfirmasi Sesuai Dengan Peraturan (Safety and Conformity To Regulations)
- Polyurethane Duct tidak merambatkan api, bukan berarti Polyurthane Duct tahan
api. Polyurethane Duct tidak meleleh serta asap yang dihasilkan apabila
terbakar tidak mengandung racun.
- Ducting BJLS cenderung susah terbakar, tetapi almunium foil yang melapisi
akan mudah terbakar.
VIII. Pengangkutan
(Transport)
- Polyurethane Duct berbentuk lembaran yang ringan serta mudah dalam
pengangkutan, aksesoris yang diperlukan untuk membuat Polyurethane Duct serta
alat-alat untuk perakitannya juga mudah dibawa kemana-mana.
- Diperlukan mesin lock pada pembuatan ducting BJLS. BJLS dalam bentuk gulungan
berat sehingga sulit dalam pengangkutan.
IX. Konstruksi
(Construction)
- Polyurethane Duct dapat dikonstruksi dengan menggunakan batang-batang penguat
(reinforcement) untuk ducting yang besar atau ducting yang memerlukan kekuatan
untuk aliran udara high pressure.
- Batang penguat tidak dipergunakan pada Ducting BJLS.
X. Pemasangan
(Installation)
- Polyurethane Duct dapat dipasang dengan mudah karena ringan serta kuat.
- Ducting BJLS berat, terutama jika mempunyai ukuran yang besar sehingga lebih
sulit dalam pemasangan.
XI. Tersedianya Barang
(Availability)
- Polyurethane Duct telah digunakan oleh negara-negara maju di dunia melalui
jaringan kerja para ahli ducting dan distributor yang secara konstan
memperbaharui produk Polyurethane Duct serta teknologi manufakturnya.
- Pada ducting BJLS bahannya lebih mudah didapatkan dan mesin lock yang
dipergunakan sudah merupakan barang umum.
XII. Kemudahan Dalam
Memperkirakan Biaya (Ease of Estimation)
- Polyurethane Duct didukung dengan program computer yang membuat perkiraan
biaya menjadi lebih ekonomis dan efisien sehingga tidak memberatkan pengguna.
- Ducting BJLS tidak dipergunakan program computer serta masih adanya
kemungkinan bermain tidak jujur dalam hal ketebalan BJLS serta density
glasswool.
XIII. Kompetitif
(Competitiveness)
- Keseluruhan system Polyurethane Duct menawarkan keunggulan-keunggulan yang
tidak dimiliki ducting BJLS konvensional selain produktivitas pada tahap
konstruksi dan instalasi.
- Tidak memiliki keunggulan-keunggulan yang dimiliki Polyurethane Duct.
XIV. Hemat Energy (Energy
saving)
- Pada Polyurethane Duct menghasilkan isolasi suhu yang sempurna serta isolasi
udara yang optimal menyebabkan kapasitas Air Handling Unit (AHU) dapat bekerja
dengan maksimal, meningkatkan efisiensi serta mengurangi biaya.
- Ducting BJLS belum dapat memaksimalkan kapasitas AHU sehingga tidak dapat
meningkatkan efisiensi serta menghemat energi dan biaya.
Kalau kita jalan-jalan ke mall atau
ke rumah sakit atau gedung-gedung perkantoran, kita dapat merasakan hawa dingin
dari ruangan tersebut akan tetapi kita tidak melihat AC yang terpasang di
sekitarnya. Dan setelah kita perhatikan bahwa di langit-langit ruangan tersebut
terdapat lubang udara / diffuser yang menyemburkan udara dingin. Sistem udara
yang kita lihat itu, itulah yang dimaksud dengan sistem AC Central.
Jadi AC Central adalah sistem
pendinginan ruangan yang dikontrol dari satu titik atau tempat dan
didistribusikan secara terpusat ke seluruh isi gedung dengan kapasitas yang
sesuai dengan ukuran ruangan dan isinya dengan menggunakan saluran udara /
ducting ac.
Ducting AC
Secara garis besar, Sistem AC
Central terbagi atas beberapa komponen yaitu :
- Chiller / Condensing Unit / Outdoor AC
- AHU (Air Handling Unit)
- Ducting AC / saluran ac
- Cooling Tower
- Pompa Sirkulasi
Ada dua sistem AC Central yang ada
di pasaran saat ini yaitu :
Sistem Air dan Sistem Freon.
Pada sistem air, media pembawa dingin yang berjalan dalam pipa distribusi
adalah air / water.
Sedangkan pada sistem freon, media yang dipakai untuk membawa dingin adalah
freon.
Sistem air memiliki kelebihan dapat digunakan dalam skala yang besar /
gedung bertingkat atau mall yang berukuran besar.
Sedangkan Sistem freon hanya dapat dipakai dalam sistem yang tidak
terlalu besar / jauh jaraknya antara unit indoor dan outdoor.
Sistem Freon
Pada sistem freon, unit AC Central
yang dikenal biasa disebut dengan Split Duct. Prinsip kerjanya hampir
sama dengan sistem ac split biasa, akan tetapi lubang udaranya menggunakan
sistem ducting / pipa dan pada tiap-tiap keluaran udaranya menggunakan
diffuser. Untuk mengatur besar kecilnya udara yang keluar digunakan damper.
Split Duct
Sistem ini cocok digunakan untuk
keperluan :
- Mini market
- klinik
- sekolah / universitas
- ruangan kantor
- dll.
Kelebihan daripada sistem ac central
split duct ini adalah pendistribusian dinginnya merata pada setiap ruangan dan
komponen yang dipakai tidak terlalu banyak karena hanya menggunakan unit
indoor, condensing unit / outdoor ac, dan ducting ac / saluran ac.
Sistem Air
Sistem AC Central dengan menggunakan air adalah sebuah sistem ac central yang
menggunakan media air sebagai pembawa dinginnya.
Biasanya pada skala kecil, unit indoor yang digunakannya adalah fan coil unit.
Sedangkan pada skala yang besar biasanya menggunakan AHU / Air Handling Unit.
Untuk mendinginkan air yang akan di distribusikan, maka digunakan Chiller.
Chiller bertugas memindahkan panas yang di dapat dari sirkulasi di dalam
ruangan ke sistem sirkulasi luar gedung. Lalu air yang panas itu kemudian di
dinginkan dengan menggunakan cooling tower.
Sistem AC Central yang menggunakan
air ini biasanya lebih cocok digunakan pada :
- Gedung bertingkat
- Mall yang besar
- Stadium
- Pabrik
- Bandara udara
- Terminal kereta
- dll.
Kelebihan dari sistem AC Central
yang menggunakan media air ini adalah kemampuannya membawa kalor dari satu
titik ke titik yang lain lebih tahan lama ketimbang menggunakan sistem freon.
Pendingin ( Chiller )
Pada unit pendingin atau chiller
yang menganut sistem kompresi uap, komponennya terdiri dari kompresor,
kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada chiller biasanya tipe kondensornya
adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan
melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative
cooling pada cooling tower.
Pada komponen evaporator, jika
sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan tidak langsung udara
melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami
pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU)
menuju koil pendingin.
Chiller AC Central
AHU (Air Handling Unit )
Prinsip kerja secara sederhana pada
unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari ruangan (return air) yang
kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan
komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk
menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu
udara yang telah mengalami penurunan temperature didistribusikan secara merata
ke setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang
terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.
Jika kita perhatikan
komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan memiliki :
- Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu,
atau partikel-partikel lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan
lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya.
- Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang
berfungsi untuk mendistribusikan udara melewati ducting menuju
ruangan-ruangan.
- Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi
menurunkan temperatur udara.
Beberapa kelemahan dari sistem ini
adalah jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup
maka semua ruangan tidak akan merasakan udara sejuk. Selain itu jika temperatur
udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat di
koil pendingin pada komponen AHU.
Air Handling Unit
Cooling Tower
Salah satu komponen utama pada AC
sentral selain chiller, AHU, dan ducting adalah cooling tower atau menara
pendingin. Fungsi utamanya sebagai alat untuk mendinginkan air panas dari
kondensor dengan cara dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi paksa
menggunakan fan/kipas.Konstruksi cooling tower terdiri dari system pemipaan
dengan banyak nozzle,fan/blower,bakpenampung,casing, ds.
Proses yang terjadi pada chiller
atau unit pendingin untuk system AC sentral dengan system kompresi uap terdiri
dari proses kompresi, kondensasi, ekspansi dan evaporasi. Proses ini terjadi
dalam satu siklus tertutup yang menggunakan fluida kerja berupa refrigerant
yang mengalir dalam system pemipaan yang terhubung dari satu komponen ke
komponen lainnya. Kondensor pada chiller biasanya berbentuk water-cooled
condenser yang menggunakan air untuk proses pendinginan refrigeran. Secara umum
bentuk konstruksinya berupa shell & tube dimana air mengalir memasuki
shell/ tabung dan uap refrigeran superheat mengalir dalam pipa yang berada di
dalam tabung sehingga terjadi proses pertukaran kalor. Uap refrigeran superheat
berubah fasa menjadi cair yang memiliki tekanan tinggi mengalir menuju alat
ekspansi, sementara air yang keluar memiliki temperatur yang lebih tinggi.
Karena air ini akan digunakan lagi untuk proses pendinginan kondensor maka
tentu saja temperaturnya harus diturunkan kembali atau didinginkan pada cooling
tower. Langkah pertama adalah memompa air panas tersebut menuju cooling tower
melewati system pemipaan yang pada ujungnya memiliki banyak nozzle untuk tahap
spraying atau semburan. Air panas yang keluar dari nozzle secara langsung
sementara itu udara atmosfer dialirkan melalui atau berlawanan dengan arah
jatuhnya air panas karena pengaruh.fan/blower yang terpasang pada cooling
tower. Untuk mengungkapkan 1 kg air diperlukan kira-kira 600 kcl dengan
mengeluarkan kalor laten, dengan mengungkapkan sebagian dari air maka bagian
besar dari air pendingin dapat didinginkan, jdi misalnya 1 % dari air dapat di
uapkan , air dapat diturunkan temperaturnya sebanyak 6o Cdengan
menara pendingin. Sistem ini sangat efektif dalam proses pendinginan air karena
suhu kondensasinya sangat rendah mendekati suhu wet-bulb udara. Air yang sudah
mengalami penurunan temperature ditampung dalam bak/basin untuk kemudian
dipompa kembali menuju kondensor yang berada di dalam chiller. Pada cooling
tower juga dipasang katup make up water yang dihubungkan ke sumber air terdekat
untuk menambah kapasitas air pendingin jika terjadi kehilangan air ketika
proses evaporative cooling tersebut.
Prestasi menara pendingin biasanya
dinyatakan dalam “range” dan “approach”, dimana range adalah
penurunan suhu air yang melewati cooling tower dan approach adalah selisih
antara udara suhu udara wet-bulb dan suhu air yang keluar. Perpindahan kalor
yang terjadi pada cooling tower berlangsung dari air ke udara tak jenuh. Ada
dua penyebab terjadinya perpindahan kalor yaitu perbedaan suhu dan perbedaan
tekanan parsial antara air dan udara. Suhu pengembunan yang rendah pada cooling
tower membuat sistem ini lebih hemat energi jika digunakan untuk system
refrigerasi pada skala besar seperti chiller. Salah satu kekurangannya adalah
bahwa sistem ini tidak praktis karena jarak yang jauh antara chiller dan
cooling tower sehingga memerlukan system pemipaan yang relative panjang. Selain
itu juga biaya perawatan cooling tower cukup tinggi dibandingkan system
lainnya.
Persyaratan Bagi Menara Pendingin (
Cooling Tower )
Kondisi nominal dari menara
pendingin
Kapasitas menara pendingin 1 ton
refrigrasi di standarisasikan menurut The Jap Anese Cooling tower Industry
Association, sebagai berikut :
1 ton refrigrasi 390 kcal/jam pada
kondisi :
temperature bola basah 27o
C
temperature air masuk 37o
C
temperature air keluar 32o
C
Volume aliran air 13 liter/menit.
Harga standar tersebut diatas
menentukan prestasi menara pendingin.
Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Ac
Sentral
Kelebihan :
- Kebisingan dan getaran mesin pendingin hamper tidak
mempengaruhi ruangan
- Perbaikan dan pemeliharaan lebih mudah
- Seluruh beban pendingin semua ruangan dalam bangunan
dapat dilayani oleh satu system ( unit ) saja.
- Kelembapan udara dapat diatur
Kekurangan :
- Harga awal cukup tinggi
- Biaya operasional yang cukup mahal
- Unit sentral tidak dapat dipakai untuk rumah sakit,
karena kuman- kuman dari ruangan untuk penderita penyakit menular (
melalui saluran udara balik ) dapat disebarkan ke ruangan – ruangan lain.
- Jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem AC
sentral tidak hidup
Jika temperatur udara terlalu rendah
atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat di koil pendingin pada
komponen AHU.
Sub Bisnis Kami yang lain juga
melayani jasa perbengkelan Genset
dan alat berat lainnya di Kota Batam
ducting batam, chiller batam, ac
batam, air dryer batam, pendingin ruang batam, pendingin ruangan batam, cooling
tower batam, ac central batam, pembuatan ducting ac central, ducting hotel,
ducting hvac, spesialis ducting ac central, insulation system, insulasi,
isolasi, Batam, Barelang, Kepri, AC, Air Conditioner, Air Dryer, Air Cooling
System, AC Wall Mounted, AC Split, AC Floor Standing, AC Ceiling Concealed, AC
Cassette, AC Ducting, AC Chiller, ducting kitchen, ducting exhaust fan, kitchen
hood,